Rabu, 13 Juli 2011

bab 5


BAB V
PENUTUP



5.1              Kesimpulan
Dalam merancang sebuah animas bukanlah perkara yang mudah apalagi dibuat dalam bentuk animasi 2D yang dikerjakan oleh seorang diri. Akan tetapi berbagai macam dorongan yang penulis dapatkan untuk tetap yakin akan bisa merealisasikan sebuah  Animasi 2D GIF dengan mengangkat karakter maskot kopi  yang diproduksi oleh KOFFIEDOELOE  terdapat di cirendeu tersebut membuat penulis merasa ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengukur sejauh mana ilmu yang telah penulis dapatkan baik selama menjalani masa perkuliahan maupun diluar dari pada perkuliahan. Untuk dapat membuat  animasi 2D tersebut dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan, maka penulis memfokuskan pada dua hal. yakni :

·           Saat ini animasi 2D yang lebih populer dikalangan generasi muda Indonesia adalah anime (animasi khas jepang). Dibandingkan dengan animasi 2D Amerika. Karena karakteristik dari tiap-tiap karakter yang di sajikan baik dari penampilan maupun sifat serta cerita yang dimilik oleh anime dapat lebih membangkitkan aspek psikologis bag tiap-tiap orang yang menyaksikannya. Hal ini terbukti dengan banyaknya komunitas-komunitas anime yang tersebar hampir di seluruh pelosok Indonesia serta sering diadakannya Event-Event yang mendukung bagi komunitas tersebut. Maka, dengan kondisi yang terjadi di atas penulis menetapkan koffiedoeloe sebagai rekan kerjasama yang penulis angkat karena disatu sisi bahwa Keberadaan maskot  merupakan salah satu elemen penting bagi setiap perusahaan . Dan disisi lain bahwa penulis adalah termasuk  salah satu bagian dari pelanggan koffiedoeloe tersebut. maka penulis yakin bahwa perancangan Animasi 2D dengan mengangkat  media promosi melalui maskot/brand image  dapat menarik banyak perhatian dan minat dari khalayak sasaran.

·         Sebuah animasi dalam bentuk apapun tentunya ditujukan untuk dapat menggambarkan dan mengkomunikasikan tema dan konsep ke dalam sebuah sajian visual yang menarik. Tinggal bagaimana seorang pembuat animasi   tersebut dapat mengambungkan konsep yang dia miliki dengan cirri khas tempat tersebut  yang dia angkat. Penulis dengan rancangan media promosi animasi 2D GIF  yang disajikan dalam format visual animasi 2D membuat karakter maskot dengan ciri khas biji kopi menekankan pembuatan visual animasi 2D dengan banyak pemberian warna karakter kopi serta pemberian gerakan karakter maskot yang lucu  tersebut dapat tersampaikan kepada khalayak sasaran dan masyarakat umum.

Dilihat dari berbagai upaya yang penulis lakukan dalam perancangan media promosi animasi barnd image, animasi 2D serta pencapaian yang telah dihasilkan.  maka, semua yang menjadi harapan bagi penulis baik itu dilihat dari tujuan serta manfaat selama ini sudah cukup terpenuhi walaupun masih banyak kekurangan dari apa yang penulis harapkan. akan tetapi bagi penulis sebuah kesempurnaan tidak akan tercipta tanpa adanya kesalahan dan kekurangan yang penulis dapatkan dalam proses pembuatannya. 
    
5.2              Saran
1.      Didalam perkuliahan, penulis mengakui banyak ilmu yang didapat dalam dunia grafis, namun belum bisa dikatakan baik, kiranya pihak akademik mendukung penuh fasilitas yang dibutuhkan secara bertahap guna menghasilkan desainer yang baik dalam karya dan secara langsung berdampak pada calon mahasiswa yang melihat adanya fasilitas yang akan mendukung perkembangan pola pikir seorang desainer. Juga bisa dengan mengadakan buku – buku atau literatur yang menjadi pedoman para mahasiswa AMIK WAHANA MANDIRI khususnya para Mahasiswa konsentrasi Desain Grafis.
2.      Bagi penulis kesulitan yang sangat berarti adalah saat kurangnya keserasian antara isi dari buku Pedoman Penyusunan Tugas Akhir dengan apa yang dikehendaki oleh Dosen pembimbing. Untuk itu, dimohon untuk diadakannya suatu sistem pemberian informasi yang interaktif mengenai penyusunan Tugas Akhir baik dari pihak akademik maupun dosen pembimbing.
3.      Perlu diadakannya seminar-seminar yang dapat membangkitkan semangat serta lebih memberikan pengarahan terhadap pelaksanaan riset atau penelitian ke instansi-instansi terkait agar dapat lebih dimengerti.
4.       Perlunya diadakan Breefing pembekalan Tugas Akhir lebih dari satu kali karena kurangnya pemahaman tentang langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa itu akan menimbulkan kendala yang akan sangat menghambat  kelancaran penyusunan Tugas Akhir.
5.      Bagi Instansi yang diangkat dalam penyusunan Tugas Akhir sekiranya dapat bekerja sama dengan baik dan dapat memenuhi semua yang menjadi hak penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir. Jika memang kedua belah pihak telah sepakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar